Rabu, 13 Januari 2010

Numberone

IDEALIS, Grup Numberone bentukan Yuke, pembetot bass Dewa 19 yang beraliran pop rock. Band ini menjadi proyek idealis Yuke, meski tetap mengakomodir selera pasar.

KEJENUHANbermusik muncul karena idealisme tidak bisa dicurahkan.Tapi jika ingin beridealis total, pasar belum tentu menerima.Solusinya? Membentuk side projectatau proyek band sampingan. Ketika bermain untuk Dewa 19, pembetot bas Yuke Sampurna, 41, tidak bisa ”bermain” seenaknya. Ada pakem yang harus dia taati. Bentuk musik yang harus dimainkan Yuke tentunya sudah ditentukan Dhani Ahmad, mastermind di balik kesuksesan Dewa 19.

Jadi,wajar saja jika kemudian ada personel band merasa jenuh. Apalagi, sudah cukup lama Dewa 19 tidak merilis album dan lebih banyak merilis singel. ”Saya rasa semua orang pasti mengalami kejenuhan dalam bermusik.Apalagi sekarang,ketika nuansa musik lagi kuat di Melayu yang sangat berbeda dengan musik yang biasa kita mainkan,”kata Yuke. Karena itu, beberapa musikus yang memiliki daya kreativitas ”menggebu” biasanya mencari bentuk ”pelampiasan”.

Jalan keluar yang diambil adalah membuat grup side project atau proyek sampingan. Grup ini memang tidak semata-mata bertujuan terkenal mencari sukses.Yang jelas,idealisme si musikus dapat lebih tersalurkan. Menurut Yuke, Dewa 19 mengizinkan para personelnya untuk mengembangkan kemampuan bermusiknya dengan membuat side project. Once misalnya, terlebih dulu sudah merilis beberapa singel.

Saat ini ia juga sedang menyiapkan album solo.Andra,lebihlebih sangat sukses dengan Andra and Backbone yang telah merilis dua album dan beberapa singel. Belakangan, langkah ini mulai diikuti Yuke. Ia membentuk side project Numberone dengan singel Ada Something.”Kita jenuh.Mungkin Tyo keluar salah satunya juga karena jenuh. Mudah-mudahan dengan Numberone ini kejenuhan musikus dan masyarakat bisa terobati,” ujar pria kelahiran Bandung, 19 Juni 1968 ini.

Untuk itu,Yuke mengajak dua temannya, Andi DJ (gitar) dan Igo (vokal),untuk berkolaborasi mengekpresikan musik yang sudah lama menjadi idealisme mereka. Tentu saja, sangat beda dengan konsep musikDewa 19.”Saya sempatdiskusi dengan Dhani dan ternyata dia suka. Dia (Dhani) sendiri yang memberi nama Numberone,”terang Yuke. Numberone beraliran pop rock. ”Saya coba mengekspresikan lagulagu saya,dan saya harus membuat band.

Tentu, meski idealis, tapi saya tetap berkompromi dengan pasar,”sebutnya. Hal senada dirasakan Eno, penggebuk drum Netral yang terkadang merasa jenuh bermain dengan band yang membesarkan namanya itu. Nah, untuk mengantisipasi kejenuhan itu, ia lantas bergabung dengan The Chemistry. Personelnya adalah orang-orang yang sudah lama berkecimpung di dunia musik.

Ada Kin yang pernah bergabung dengan The Fly,Aria Baron Suprayogidari Baron Soulmate, Ipangdari BIP serta Yuke.The Chemistry terbentuk pada awal 2009. Yang paling sukses, mungkin saat Pongky Jikustik mengajak teman-teman terdekatnya membentuk band The Dance Company. Bersama Baim, Aryo Wahab, dan Nugie,mereka menggebrak industri musik Indonesia lewat tembang Papa Rock N Roll.

Berbeda lagi dengan penyanyi solo Marcell Siahaan. Sebagai penyeimbang idealisme bermusiknya sebagai penyanyi, Marcell yang sempat menjadi penggebuk drum grup Eksperimental Jet Set dan Puppen pada pertengahan 1990an itu sempat membentuk band bernama Konspirasi. Di band itu, Marcell kembali bermain drum.

Dalam Konspirasi, Marcell mengusung aliran post-grunge berhaluan Seattle Sound yang memopulerkan grup seperti Nirvana,Alice in Chains, Mudhoney hingga Screaming Trees. Personelnya, antara lain Edwin Syarif (gitaris band Cokelat), Candra ”Che” Hendrawan (vokalis Cupumanik), dan Denny Hidayat (bassis Perfect Minors). Lagu-lagu yang menjadi andalan mereka cenderung kritis dan sarat kritik.

Lihat saja judul seperti Koruptor,Simfoni Luka,Melawan Rotasi hingga Lelaki. Pengamat musik Denny Sakrie melihat para musisi yang membentuk side project ini tidak akan mengganggu band yang sudah diusungnya. ”Mereka hanya memberi warna musik berbeda,”jelas Denny.Denny memberi contoh penyanyi Nugie.

Semula Nugie ini dikenal piawai bernyanyi dan bermain gitar.Namun dalam The Dance Campany,dia punya warna baru dan memainkan alat musik drum.”Mereka semua tidak akan meninggalkan musik mereka yang selama ini sudah membesarkannya. Nugie tidak akan terus bermain drum.Dia akan kembali ke aslinya,” terang Denny.

0 comments:

Posting Komentar